Mengarah pada sebuah fenomena yang mempertontonkan kemajuan dunia modern
membuat masyarakat semakin antusias secara langsung ataupun tidak langsung
terpengaruh oleh kemajuan dunia global saat ini. Terutama para kaula muda,
remaja ataupun para anak didik di negara kita yang semakin tren untuk
mengadopsi budaya-budaya tersebut. Kita lihat berapa banyak para kaula muda
yang semakin jauh dari nilai akhlak baik yang seharusnya. Contohnya saja dari
cara mereka berpenampilan dan berpakaian yang tidak sesuai dengan adat
ketimuran kita. Batasan-batasan serta aturan-aturan berpenampilan sudah tidak
dihiraukan lagi. Padahal sudah jelas dalam agama, khususnya agama islam telah
mengajarkan bagaimana dan dimana saja batasan-batasan aurat yang boleh
diperlihatkan. Tetapi karena ketidaksadaran dan keinginan mereka untuk mencari
tahu membuat mereka jadi salah langkah. Malah mereka semakin berani dan percaya
diri dalam memamerkan pakaian mereka yang tidak seronoh serta penampilan yang
mengundang kejahatan. Berapa banyak kasus-kasus kejahatan yang sering kita
dengar dan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yang sebenarnya tidak jauh
dari kesalahan yang mereka buat sendiri. Sehingga terkadang apa yang mereka
atau kita rasakan adalah dampak buruk dari tindakan tersebut.
Lalu, selain itu bagaimana dengan cara berbicara dan bertutur kata yang tidak
sesuai lagi dengan adat kehidupan orang-orang timur yang menganut budaya ramah
tamah, berbudi bahasa baik, sopan santun dan terdidik. Semuanya seperti telah
pudar. Sering kita dengar berapa banyak kata-kata yang terbuang sia-sia dan
tidak bermanfaat untuk dibicarakan. Seperti benar tapi tidak berisi. Berapa
banyak kata-kata kasar yang terlontar dari mulut kita baik yang tidak disengaja
ataupun yang memang sengaja diutarakan, seperti telah melekat dalam diri
kita. Padahal tiidak satupun agama mebolehkan berkata-kata kasar, apalagi
islam. Nabi mengajarkan, agar supaya memilih kata-kata yang bijak, serta
menyusun redaksinya dengan bagus, karena khawatir akan menyakiti lawan
bicaranya.
Disamping itu, mari kita tengok adab sopan santun yang sudah tidak sejalan.
Bagaimana cara mereka mengormati orang lain? Hormat kepada orang yang lebih tua
dari mereka, orang yang lebih muda dari mereka dan terhadap sesamanya. Adakah
kita lihat perbedaanya? Tidak bukan? Semuanya nampak sama. Malah yang sering
terjadi adalah kesopanan tersebut sudah jarang terlihat. Rasa hormat seperti
sudah tidak berperan lagi dalam proses sosialisasi kehidupan.
Demikianlah adanya budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita, semakin
memperkuat merosotnya akhlak pada masyarakat khususnya para kaula muda.
Sehingga sudah jarang nampak lagi etika sopan santun terhadap orang lain.
Budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita, tidak sedikit kita jumpai sisi
negatif yang terselip di dalamnya. Masyarakat pribumi yang kurang pengetahuan
serta keteguhan akhlak terkadang tidak pernah menyaring budaya-budaya yang
masuk tersebut. Begitupun dengan para kaula muda dan kaum remaja yang mudah
tergiur oleh kemodernisasian yang dibawa oleh bangsa asing tersebut.
Lemahnya posisi orang tua dalam memberikan bekal pendidikanpun menjadi salah
satu penyebab bagi anak dalam memilah milih mana yang baik dan buruk bagi
dirinya. Selain itu lingkungan sekitar baik di sekolah ataupun masyarakat
memiliki andil dalam peran anak dalam berkehidupan. Disinilah mental tersebut
diuji. Mampu atau tidak kita membatasi diri dari hal-hal buruk tersebut, sangat
bergantung pada tindakan kita dalam melawan arus globalisasi yang semakin
merajai negara kita.
sumber : http://anisaistiyuslimah.blogspot.com
artikelnya bagus sih tapi sayang panjang bange
BalasHapusBahaya nih artikelnya
BalasHapussangat bermanfaat bro tq
BalasHapus